memudahkandalam proses sanitasi. Lantai diruang produksi memiliki kemiringan 50 dan terbuat dari bahan marmer. Kemiringan lantai yang dapat memudahkan proses pembersihan dan sanitasi yaitu ± 50 (Saulina, 2009). Penggunaan bahan marmer bertujuan agar lantai tidak licin dan mudah untuk dibersihkan. Namun konstruksi
Penelitianini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap produksi air minum dalam kemasan pada PT. Ima Montaz Sejahtera di Kota Lhokseumawe. Data yang digunakan adalah data sekunder dalam kurun waktu 60 bulan dari tahun 2012-2016.
BisnisAir minum dalam kemasan atau yang biasa disebut dengan amdk adalah air yang diolah dengan menggunakan teknologi tertentu, kemudian dikemas dalam beberapa ukuran. Adapun ukuran air minum kemasan yang umum antara lain: Botol 330ml, Botol 600ml, Botol 1500ml, Gelas 240ml, Galon 19L maupun ukuran kemasan lainnya. Kemasan produk Amdk.
mikrobiologiair minum dalam kemasan hendaknya memenuhi standar 6 . pada Tabel 2. Tabel 2 Persyaratan AMDK berdasarkan SNI 01-3553-1996 (DSN, 1996) Mutu produk akhir Air Minum Isi Ulang selama proses produksi hendaknya terus dipantau. Pemeriksaan mutu produk akhir dilakukan terhadap uji kadar ozon, pengujian mikrobiologi (total
Airminum dalam kemasan (AMDK) adalah air baku yang telah melalui sebuah proses sterilisasi, dikemas, dan aman untuk diminum mencakup airmineral dan air demineral. Saat ini air minum dalam 4 Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen (Sinar Grafika, 2008), hlm 170.
AirMinum Dalam Kemasan (AMDK) menurut Standar Nasional Indonesia 01-3553-2015 adalah air baku yang telah diproses,dikemas,dan aman diminum mencangkup air mineral dan air demineral. Air minum dalam kemasan harus memenuhi syarat-syarat standar kualitas air. Syarat tersebut berupa standar fisik, kimia, dan mikrobiologi.
ySsppZ. 441 444 273 353 496 378 464 226 241

proses produksi air minum dalam kemasan pdf