LAPORANTETAP PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN MEKANIK DAN KETIDAKPASTIAN LENSA MENENTUKAN PERCEPATAN GRAVITASI DENGAN METODE BANDUL MATEMATIS GERAK LURUS BERATURAN ELASTISITAS KALORIMETER BLOCK DISUSUN OLEH : 1. ENDANG SRI WAHYUNI (E1Q015015) 2. HIDAYATUL AINI (E1Q015022) 3.
Uploaded byWafi Lutfia 0% found this document useful 0 votes2K views7 pagesDescriptionpengukuranOriginal TitleSOAL PGCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes2K views7 pagesSoal PGOriginal TitleSOAL PGUploaded byWafi Lutfia DescriptionpengukuranFull description
Hasilpencarian yang cocok: Dua dadu dilambungkan sebanyak 72 kali. Frekuensi harapan muncul mata dadu berjumlah 8 atau 10 adalah . - 30190849. Top 3: Soal Dua dadu diundi bersama-sama sebanyak 72 kali. Frekuensi
BBM 1 BESARAN DAN PENGUKURAN PENDAHULUAN Bahan Belajar Mandiri BBM ini merupakan BBM pertama dari mata kuliah Konsep Dasar Fisika untuk SD yang menjelaskan tentang konsep besaran, satuan dan pengukuran. Dengan mempelajari modul ini Anda akan lebih terampil menerapkan konsep-konsep yang ada didalamnya ke dalam pembelajaran di sekolah. Untuk memahami berbagai gejala alam baik dalam skala mikro maupun makro diperlukan pemahaman akan besaran-besaran. Bagaimana besaran tersebut diukur, bagaimana hubungan satu dan lainnya, alat apa yang diperlukan, bagaimana metoda mengetahuinya, semua adalah penting untuk diketahui. Berkaitan dengan hal tersebut maka pada modul ini Anda akan mempelajari berbagai besaran dalam fisika dan bagaimana cara mengukur dan menyatakannya. Dalam BBM ini, akan disajikan dua kegiatan belajar, yaitu 1. Kegiatan Belajar 1 Besaran dan Satuan 2. Kegiatan Belajar 2 Pengukuran Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kompetensi menjelaskan besaran, satuan dan pengukuran. Secara lebih khusus lagi. Anda diharapkan dapat 1. Membedakan besaran pokok dan besaran turunan 2. Menurunkan satuan dan dimensi besaran turunan 3. Menggunakan konsep angka penting dalam pengukuran dan perhitungan 4. Menganalisis dimensi suatu besaran Agar Anda memperoleh hasil yang maksimal dalam mempelajari BBM ini, ikuti petunjuk pembelajaran berikut ini. 1. Bacalah dengan cermat bagian Pendahuluan BBM ini, sampai Anda memahami betul apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari BBM ini.
Denganmenggunakan alat uji tarik, laju pembebanan konstan mengukur gaya tarik dan, jika perlu, perpanjangan. Gaya tarik maksimum dan, jika perlu, perpanjangan yang relevan dicatat Sampel, panjang putus dan indeks tarik dihitung dari hasil dan informasi berat. Konektor Diameter Kecil ISO 80369-20 untuk Cairan dan Gas dalam Aplikasi
Ketidakpastian Pengukuran dalam Fisika terkait dengan hasil pengukuran, yang mencirikan dispersi dari nilai-nilai yang cukup dapat dikaitkan dengan ukur. ketidakpastian umumnya mencakup banyak komponen yang dapat dievaluasi dari standar deviasi eksperimen berdasarkan pengamatan berulang. Di bawah ini merupakan ulasan tentang ketidakpastian pengukuran dalam fisika semoga bermanfaat! Ketidakpastian Pengukuran dalam Fisika Setiap pengukuran tidak pernah tetap dan mempunyai taksiran nilai. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran yang dimiliki suatu alat yang besarannya sejenis dengan cara membaca skala. Tujuan pengukuran adalah menentukan nilai besaran ukur. Hasil pengukuran merupakan nilai taksiran besaran ukur. Karena hanya merupakan taksiran maka setiap hasil pengukuran mempunyai kesalahan. Konsep ketidakpastian uncertainty merupakan bagian penting dari hasil suatu analisis kuantitatif. Tanpa pengetahuan tentang ketidakpastian pengukuran, maka pernyataan suatu hasil pengujian belum dapat dikatakan lengkap. Walaupun konsep ketidakpastian pengukuran telah lama dikenal oleh para ilmuwan, namun petunjuk formal untuk evaluasi ketidakpastian baru diterbitkan pada tahun 1993. Petunjuk tersebut adalah “Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement” yang diterbitkan oleh ISO melalui kolaborasi dengan BIPM Bureau International des Poids et Measures ; International Bureau of Weights and Measures, IUPAC International Union of Pure and Applied Chemistry, IUPAP International Union of Pure and Applied Physics, dan OIML Organisation Internationale de Metrologie Legale, International Organization of Legal Metrology. Dokumen ini dikenal dengan ISO-GUM dan berlaku untuk semua area pengujian secara luas. Ketidakpastian memiliki beberapa arti yaitu “ragu-ragu”, “kekurangpercayaan” dan “derajat ketidakyakinan”. Namun, ketidakpastian secara metrologis telah didefinisikan oleh ISO atau VIM, Vocabulaire International de Metrologie sebagai berikut “non-negative parameter characterizing the dispersion of quantity values being attributed to a measurand, based on the information used”. Jadi ketidakpastian merupakan suatu parameter non-negative yang menggambarkan sebaran nilai kuantitatif suatu hasil pengukuran measurand, berdasarkan informasi yang digunakan. Namun bahasan tentang konsep ketidakpastian tidaklah utuh tanpa membahas juga tentang konsep traceability ketertelusuran. Menurut ISO istilah traceability secara metrologis didefinisikan sebagai berikut “property of a measurement results whereby the result can be related to a reference through a documented unbroken chain of calibrations each contributing to the measurement uncertainty” Jadi ketertelusuran merupakan sifat dari pengukuran/pengujian, dimana hasil tersebut dapat dihubungkan ke suatu nilai acuan melalui mata rantai kalibrasi yang tidak terputus yang terdokumentasi, dimana masing-masing mata rantai berkontribusi terhadap ketidakpastian pengukuran/pengujian. Dapat dicermati bahwa definisi ini secara tegas menggambarkan keterkaitan antara ketidakpastian dengan ketertelusuran. Jika ketertelusuran menyatakan keterkaitan hasil terhadap nilai benar berdasarkan suatu acuan, sementara ketidakpastian menggambarkan sebaran nilai kuantitatif dari hasil uji, maka tidaklahkeliru pandangan yang menyatakan bahwa ketidakpastian merupakan suatu rentang dimana nilai benar itu berada, sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 1. Gambar 1. Ilustrasi konsep ketidakpastian yang digambarkan merupakan suatu rentang ± U, dan mencakup nilai benar X Jadi kita tidak dapat mengevaluasi nilai ketidakpastian suatu hasil pengukuran/pengujian sebelum aspek ketertelusuran dari pengukuran/pengujian tersebut secara jelas dinyatakan. dengan x adalah nilai pendekatan terhadap nilai benar x0 dan Δx adalah ketidakpastiannya. Jenis Ketidakpastian Ada dua jenis ketidakpastian pengukuran, yaitu pengukuran tunggal dan pengukuran berulang. 1. Ketidakpastian pengukuran tungal Pengukuran tunggal merupakan pengukuran yang hanya dilakukan satu kali. Pada pengukuran tunggal, nilai yang dijadikan pengganti nilai benar adalah hasil pengukuran itu sendiri dan ketidakpastiannya diperoleh dari setengah nilai skala terkecil nst instrumen yang digunakan. Misalkan seorang pengamat mengukur panjang pensil menggunakan mistar diperoleh nilai benar sebesar 12 cm. Skala terkecil dari mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm maka Δx=12×nst=12×0,1 . Hasil pengukuran tunggal ini dituliskan sebagai L=12±0,05 cm. 2. Ketidakpastain pengukuran berulang Agar mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, harus dilakukan pengukuran secara berulang. Pada pengukuran berulang nilai terbaik untuk menggantikan nilai benar x0 adalah nilai rata – rata dari data yang diperoleh x¯. Sedangkan untuk nilai ketidakpastiannya Δx dapat digantikan oleh nilai simpangan baku nilai rata-rata sampel. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut. x¯=x1+x2+x3+…..+xnN=∑xiN Δx=1NN∑x2i−∑xi2N−1−−−−−−−−−−−√ Keterangan x¯ hasil pengukuran yang mendekati nilai benar Δx ketidakpastian pengukuran N banyaknya pengukuran yang dilakukan. Ketidakpastian menunjukkan seberapa dekat hasil pengukuran mendekati nilai sebenarnya. Semakin kecil nilainya maka semakin dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. Pada pengukuran tunggal ketidak pastian Δx disebut ketidakpastian mutlak. Pada pengukuran berulang dikenal istilah ketidak pastian relatif, yaitu perbandingan ketidakpastian pengukuran berulang dengan nilai rata-rata pengukuran. ketidakpastian relatif =Δxx¯×100 Nilai ketidakpastian relatif menentukan banyaknya angka yang boleh disertakan pada laporan hasil pengukuran. Aturan banyaknya angka yang dapat dilaporkan dalam pengukuran berulang adalah sebagai berikut. relatif 10 % berhak atas dua angka relatif 1%berhak atas tiga angka relatif 0,1% berhak atas empat angka Contoh Soal & Pembahasan Ketidakpastian Pak Arifin mengukur ketebalan uang logam menggunakan mikrometer sekrup dan diperoleh hasil bahwa ketebalan uang logam adalah 1,80 mm. Penulisan hasil pengukuran yang tepat adalah… .Penyelesaian x0=1,80 mm dan nilai skala terkecil = 0,01 mm, maka penulisan yang tepat adalah x=x0±12 nst=1,80±0,005 mm Suatu pengukuran berulang terhadap panjang pensil diperoleh hasil seperti berikut. Laporkan hasil pengukuran berulang tersebut lengkap dengan ketidakpastiannya! Penyelesaian Untuk mempermudah perhitung dapat digunakan tabel seperti berikut. x¯=x1+x2+x3+…..+xnN=∑xiN= cm Δx=1NN∑x2i−∑xi2N−1−−−−−−−−−−−√=165243,16−5241,765−−−−−−−−−−√=0,08 cm ketidakpastian relatif=0,0812,1×100%=0,7%. Karena ketidak pastian relatif dekat dengan 1% maka pelaporan hasil pengukuran hanya berhak dengan 3 angka. Jadi penulisan hasil pengukurrannya adalah x=12,1±0,08 cm. Pengukuran diameter dan tinggi sebuah silinder adalah 80,0±0,05 cm dan 25,0±0,05cm. Nilai prosentase ketidak pastian volume silinder tersebut adalah…. Penyelesaian Volume silinder adalah V=14πd2t, sehingga prosentase ketidakpastiannya adalah %ΔV %ΔV=2%Δd+%Δt=2×0,0580,0×100%+0,0525,0×100%=0,125%+0,2%=0,325%. Penelusuran yang terkait dengan Menghitung Ketidakpastian Pengukuran bagaimana menentukan ketidakpastian ralat pengukuran pengertian pengukuran dan ketidakpastian dalam pengukuran ketidakpastian pengukuran pdf soal dan jawaban pengukuran berulang berikan contoh soal pengukuran berulang dasar pengukuran dan ketidakpastian ebook laporan pengukuran berulang pengertian teori ketidakpastian fisika dasar Gambarberikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer sekrup terhadap sebuah diameter bola logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah 8,62 mm. Penjelasan dan Pembahasan Jawaban a. 8,62 mm menurut saya ini yang benar, karena sudah tertulis dengan jelas pada buku dan catatan rangkuman pelajaran.
0% found this document useful 0 votes18 views6 pagesOriginal © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes18 views6 pagesKisi Uh1 X Pengukuran 2015Original Title to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Nikeljuga digunakan untuk membuat uang logam. 9. Platina Ciri-ciri platina yaitu mudah dibentuk. Tidak berkarat. Teknik - Teknik Pengukuran/.pdf Diakses pada tanggal 20 Maret 2012 pukul 19.00 WITA. Makassar. Pujiati, 2004. (Agen Tunggal Pemegang Merek) sebagai unit layanan purna jual untuk mendukung sistem pemasaran.

Uploaded byNina Agustina 0% found this document useful 0 votes762 views13 pagesDescriptionpengukuran secara berulangOriginal TitleEKSPERIMEN SEDERHANA pengukuranCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes762 views13 pagesEKSPERIMEN SEDERHANA PengukuranOriginal TitleEKSPERIMEN SEDERHANA pengukuranUploaded byNina Agustina Descriptionpengukuran secara berulangFull description
Tanya 10 SMA; Fisika; Pengukuran; Asrul mengukur diameter uang logam pecahan Rp500,00 dengan menggunakan jangka sorong yang hasilnya ditunjukkan oleh gambar berikut. 2 3 0 5 10 Dari gambar tersebut, hasil pengukuran menggunakan jangka sorong tersebut me- nunjukkan angka . MHMahasiswa/Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya07 Juli 2022 1144Jawaban yang benar adalah c. alkohol dan soda Massa jenis adalah hasil bagi antara massa dengan volume. Massa jenis dirumuskan ρ = m/V dimana ρ = massa jenis kg/m³ m = massa kg V = volume m³ Diketahui Minyak ρ = 800 kg/m³ V = 10 m³ Air ρ = kg/m³ V = 15 m³ Alkohol ρ = 900 kg/m³ V = 20 m³ Bensin ρ = 800 kg/m³ V = 25 m³ Soda ρ = 600 kg/m³ V = 30 m³ Ditanya Fluida yang memiliki massa sama = ... Jawab Minyak ρ = m/V 800 = m/10 m = 800 × 10 m = kg Air ρ = m/V = m/15 m = × 15 m = kg Alkohol ρ = m/V 900 = m/20 m = 900 × 20 m = kg Bensin ρ = m/V 800 = m/25 m = 800 × 25 m = kg Soda ρ = m/V 600 = m/30 m = 600 × 30 m = kg Jadi, fluida yang memiliki massa yang sama adalah alkohol dan soda Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah cYah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan! js9obTF. 19 145 190 5 489 269 411 202 103

hasil pengukuran tunggal diameter uang logam